Tanjungbatu – Proyek pembuatan dan penggalian parit dari Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Perkim) Provinsi Kepulauan Riau yang dikerjakan di Dusun II RT 03 RW 02, Parit Gantung Desa Sungai Ungar, diduga proyek ‘kejar setoran’
Proyek dengan nilai anggaran senilai Rp 169.905.000,- itu, tuai protes dengan carut marut warga Parit Gantung, terutama bagi mereka yang bermukim di Prit Gantung laut. Pasalnya, selain parit digali tanpa koordinasi, akibat dari penggalian tersebut jika musim penghujan tiba dikhawatirkan air akan semakin membanjiri perumahaan warga.
Salah satu warga Parit Gantung, yang juga ketua IKBO, Dipono, mengatakan, pembuatan parit posisi melintang ke arah Parit Pacitan menjadikan debit air di aliran parit Gantung laut semakin bertambah.
“Buat tanpa koordinasi inilah jadinya, yang jadi korban nantinya warga-warga yang ada di Parit Gantung laut. Karena kondisi parit di bagian laut lebih dangkal dari parit yang dibagian darat. Ini kita duga proyek-proyek yang kejar setoran, asal buat tanpa dikaji tenaga ahli,” ujar Dipono, Jum’at (28/05/2021).
Kepala desa Sungai Ungar, Familudin, saat ditemui mengaku tidak tahu ada pengerjaan parit dari dinas Perkim Provinsi Kepri. Familudin juga membenarkan jika kondisi parit di bagian laut saat ini rawan banjir.
“Jangankan saya, kepala dusun aja tidak tahu ada penggalian parit. Memang kalau dibagian darat lagi-lagi dibuat parit yang berdampak adalah warga-warga yang tinggal di wilayah parit laut,” kata Familudin.
Pengerjaan pembuatan parit, dikerjakan oleh CV Dian Pratama, konsultan pengawas CV Armaco Konsultan. Dengan ukuran panjang parit 1.200 meter dan lebar 3 meter.
Salahsatu pihak kontraktor di lapangan, Budiono alias Budi, mengatakan, pengerjaan parit tersebut berdasarkan permintaan warga.
“Saya diutus perusahaan untuk mengerjakan, sudah tentu sudah kami korrdinasikan dengan warga setempat, terkait izin dan lainnya itu saya tidak tahu,” tukas Budiono.
Kurang lebih ratusan Kepala Keluarga yang bermukim diwilayah Parit gantung bagian laut di desa Sungai Ungar, Kecamatan Kundur. Wilayah tersebut memang sudah menjadi langganan banjir jika musim penghujan tiba. Parit yang baru dibuat tersebut dibuat posisi melintang didarat bagian perkebunan, dan dihubungkan dengan aliran parit ke arah laut. Semoga dinas Perkim Provinsi dapat segera mengatasi hal tersebut, sebelum musim hujan tiba.*