KUNDURNEWS.CO.ID – Destinasi wisata di Kampung Adat Gebong Memarong di Dusun Air Abik, Desa Gunung Muda, Kabupaten Bangka, merupakan campur tangan dari PT Timah dalam pengembangannya Bersama Lembaga Adat Mapur.

Kehadiran Kampung Adat Gebong Memarong, merupakan langkah konkrit PT Timah dalam mendukung pelestarian budaya, tradisi dan kearifan lokal Masyarakat, di wilayah operasional perusahaan.

Di kawasan ini, telah dibangun tujuh bubung rumah yang berbentuk panggung beralaskan kayu, beratap nipah dan berdinding kulit kayu, yang merupakan rumah tradisional masyarakat adat Mapur.

Kampung Adat Gebong Memrong merupakan kawasan adat, yang memiliki nilai sejarah dan berkembang menjadi destinasi wisata edukasi budaya, sekaligus ruang belajar bagi para generasi muda.

Tak heran jika saat ini Kampung Adat Gebong Memarong kerap didatangi wisatawan, maupun pelajar dari berbagai sekolah untuk belajar langsung, tentang tradisi masyarakat adat Mapur.

Ketua Harian Lembaga Adat Mapur, Asih Harmoko menyampaikan, Lembaga Adat Mapor telah bekerjasama dengan berbagai perguruan tinggi dan sekolah, untuk menjadikan Kampung Adat Mapor sebagai wisata edukasi bagi mahasiswa dan pelajar.

“Kita bekerjasama dengan Universitas atau sekolah-sekolah yang ada di Bangka Belitung. Dan tahun 2025 ini saja kurang sudah mencapai lebih dari 2000, notabene dari kalangan pelajar atau generasi muda,” ungkap Asih Harmoko.

Kepala Sekolah SMAN 1 Riau Silip, Kurniati, yang menjadi salah seorang pengunjung di Kampung Adat Gebong Memarong mengatakan, keberadaan Kampung Adat Gebong Memarong merupakan aset berharga.

“Keberadaan Kampung Adat Gebong Memarong ini adalah aset pendidikan yang luar biasa. Kami menjadikan Gebong Memarong sebagai lokasi wisata edukasi budaya. Anak-anak bisa belajar tentang anyaman, musik dambus, dan adat istiadat para leluhur. Ini merupakan laboratorium budaya bagi para siswa,” ujarnya.

Kurniati juga menambahkan, dengan hadirnya Kampung Adat dapat membantu perputaran ekonomi bagi para pelaku UMKM, seperti kerajinan tangan, home decor dan juga obat-obatan herbal.

Tentunya kata dia, tidak terlepas juga dari campur tangan PT Timah, dalam mendukung pelestarian adat Gebong Memarong setiap tahunnya. Tradisi adat yang dijaga dapat menjadi magnet bagi para wisatawan, dan membuka peluang ekonomi bagi pelaku UMKM lokal.

“Keberadaan PT Timah dengan program TJSL yang mengadakan program penguatan budaya, merupakan suatu hal yang luar biasa, terima kasih PT Timah yang mendukung adat budaya ini,” ucapnya.

Salah seorang pelajar SMAN 1 Riau Silip, Eko Adi Permana mengaku, sangat ingin berpartisipasi dalam menyebarluaskan budaya adat yang ada di Kepulauan Bangka Belitung.

“Sebagai generasi muda, saya memiliki keinginan untuk menyebarluaskan informasi, mengenai salah satu suku adat Bangka ini kepada dunia luar, melalui media sosial atau media online agar semakin dikenal oleh wisatawan, dan generasi penerus bangsa yang ada di Indonesia,” ungkapnya.

PT Timah turut berkontribusi secara aktif dalam mendukung program-program pelestarian budaya, sekaligus menunjukkan komitmennya, dengan memberikan dukungan kepada komunitas adat, salah satunya Lembaga Adat Mapur.

Inisiatif PT Timah dalam pengembangan wisata adat ini juga, sejalan dengan prinsip pariwisata berkelanjutan. Program pengembangan wisata adat di Kampung Adat Gebong Memarong, menjadi salah satu bentuk nyata dari upaya Perusahaan, dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam aspek ekonomi inklusif dan pelestarian budaya.(*)

Previous articleKetua TP-PKK Inhil Apresiasi Kinerja Kader Posyandu di Tembilahan dan Hulu