KUNDURNEWS.CO.ID – PT Timah komit dalam mendukung kearifan lokal dan pelestarian budaya. Hal itu tidak hanya diwujudkan melalui program tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL) yang bersifat fisik, tetapi juga menyentuh aspek budaya masyarakat adat.

Salah satu bentuk dukungan PT Timah dalam menjaga dan melestarikan tradisi masyarakat adat di wilayah operasional adalah, dengan mendukung kegiatan Perayaan Ritual Adat Nujuh Jerami Festival Mapor, yang dilaksanakan Lembaga Adat Mapur di Dusun Air Abik, Desa Gunung Muda, Kabupaten Bangka.

Perayaan Ritual Adat Nujuh Jerami Festival Mapor, merupakan agenda rutin tahunan yang dilaksanakan di Kampung Adat Gebong Memarong.

Tahun ini. Festival Mapor dilaksanakan mulai Rabu kemarin (9/4/2025) hingga Jumat (11/4/2025). Namun puncak Perayaan Ritual Adat Nujuh Jerami Festival Mapor, ditandai dengan Ritual Nujuh Jerami yang dilaksanakan pada Kamis (10/4/2025).

Nujuh Jerami adalah ritual yang dilakukan masyarakat adat Mapur di pedalaman hutan maupun pemukiman luar, sebagai wujud rasa syukur atas keberhasilan panen di sawah, khususnya beras merah. Masyarakat membawa jerami ke lumbung bersama-sama sambil melantunkan mantra adat dan juga doa.

Rangkaian Perayaan Ritual Adat Nujuh Jerami Festival Mapor diawali dengan Malam niduk, ritual adat nujuh Jerami, yang dipimpin langsung oleh Ketua Adat Abok Usang Gedoy, dilanjutkan dengan ritual bepencak kek nanak Mapor, pertunjukan pencak silat, campak darat Mapor, rembuk budaya dan halal bihalal, sedekah kampong, yang ditutup oleh Sam Nyet Sip Sam.

Sebelumnya, PT Timah bersama Lembaga Adat Mapur telah menghadirkan Kampung Adat Gebong Memarong. Di kawasan ini terdapat tujuh bubung rumah berbentuk panggung beralaskan kayu, beratap nipah dan berdinding kulit kayu, yang merupakan rumah tradisional masyarakat adat Mapor.

Ketua Harian Lembaga Adat Mapor, Asih Harmoko menjelaskan, nujuh jerami merupakan salah satu bentuk rasa syukur masyarakat atas hasil panen padi.

Selain itu kata dia, dengan adanya festival mapur dapat membuat masyarakat dan generasi muda lebih mengenal serta melestarikan adat dari para leluhur.

“Dengan adanya festival ini semoga kedepannya kampung adat gebong memarong dapat lebih luas dikenal masyarakat,” ujarnya.

Asih Harmoko menambahkan, saat ini Lembaga Adat Marong telah bersinergi dengan berbagai instansi, untuk meningkatkan jumlah wisatawan.

“Saat ini untuk memperluas target wisatawan, kami bekerja sama dengan insititusi pemerintahan, BUMN yaitu PT Timah, Kementerian dan LSM, untuk mendukung perlindungan dan legalitas masyarakat adat Mapor,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Wydia Kemala Sari, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, mengapresiasi dukungan PT Timah dalam melestarikan budaya dan tradisi masyarakat adat Mapur.

“Kami mengetahui betul cikal bakal terbentuknya kampung Adat Gebong Memarong ini, berkat dukungan dari PT Timah, dan sampai saat ini PT Timah masih mengembangkan Kampung Adat Gebong Memarong, karena sebetulnya desa ini memiliki multiplier effect terhadap ekonomi masyarakat sekitar,” ucapnya.

Kampung Adat Gebong Memarong menjadi salah satu destinasi wisata, yang banyak dikunjungi berbagai kalangan. Di Kampung Adat Gebong Memarong, pengunjung tidak hanya dapat berwisata, tapi juga melihat langsung kearifan lokal dan budaya masyarakat adat Mapor.(*)

Previous articleBupati Inhil H Herman Memimpin Rapat Efisiensi dan Evaluasi Anggaran Diikuti Pimpinan OPD dan Kepala Bagian
Next articleKodim 0317 TBK Gelar Upacara Kenaikan Pangkat Periode 1 April 2025