Kundur News – Tanjungbatu – Sedikitnya puluhan anak di Dwikora jalan Dwi Sartika Tanjungbatu Kota mengalami sakit-sakit, pusing, mual dan sakit perut. Anak-anak yang sakit-sakit itu diduga akibat dari makan makanan yang expiry date atau kadaluwarsa. Mirisnya lagi makanan yang dikonsumsi anak-anak tersebut didapatnya dari TPA (Tempat Pembuangan Akhir), di Sengko, Dwikora Tanjungbatu.
BACA: 135 Warga Panti Asuhan Hidayatullah Keracunan Makanan
Seorang murid SDN 016 Kundur, Mira, bercerita tentang adiknya yang masih duduk di kelas 4 SD, mengalami sakit perut dan pusing setelah mengkonsumsi makanan yang telah diambilnya dari TPA Sengko.
“Adik kami Sholihin yang kelas 4, sakit-sakit. Sakit perut, dan pusing. Kemarin malam hari mamak kami bawa adik ke rumah sakit, karena sakitnya sudah tak tahan lagi. Sekarang sudah agak lumayanlah”, terang Mira.
“Jadi kawan-kawannya yang sakit itu, semua karena makan jajan-jajan yang diambil dari situ (TPA.red)”, tambah Mira.
Data yang didapat dari petugas UGD Puskesmas Tanjungbatu menuliskan, ada pasien anak bernama Sholihin dari Dwikora, yang di rawat di UGD pada pukul 01:05 WIB, tanggal 25 Oktober 2017, dengan keluhan sakit perut.
“Tidak sempat di rawat inap, karena kondisi anak sudah mulai membaik, menurut data yang ada pada kami (UGD.red), anak ini sakit perut setelah makan jajan coklat”, ujar petugas UGD, rabu, (25/10) di UGD Puskesmas Tanjungbatu.
Kepala sekolah SDN 016 Kundur, Mustapa membenarkan ada muridnya yang tidak hadir ke sekolah karena sakit. Bahkan pada Selasa kemarin, (24/10) pihak sekolah telah mengembalikan dua orang murid untuk pulang ke rumah karena sakit. Dan menurut absensinya pada hari ini, Rabu (25/10) masih sekitar 20 murid yang belum hadir, karena sakit.
“Selasa kemarin, saya heran juga, kenapa murid kelas 4 ini tidak hadir karena sakit hingga 14 murid. Dan masing masing kelas ada 2 hingga 3 orang yang sakit”, kata Mustapa.
Setelah pihak sekolah dan guru wali kelas 4 menanyakan langsung kepada murid-murid serta orang tuanya, pada Selasa (24/05) kemarin, sambungnya lagi, “murid-murid kami di sekolah ini diduga telah keracunan makanan, dari jajan yang diambilnya di tempat pembuangan sampah”.
Kepala sekolah Mustapa bersama staffnya melihat langsung dimana tempat pembuangan makanan yang telah diambil oleh anak-anak tersebut. Mustafa mengaku sangat kecewa terhadap pelaku pembuangan makanan kadaluarsa tersebut. Menurutnya makanan setelah dibuang harus langsung dilakukan pemusnahan.
“Seharusnya di bakar dahulu. Dan pastikan makanan benar-benar musnah, sehingga tidak di ambil oleh anak-anak, khususnya anak-anak yang tinggal di sekitaran sini”, kata Mustafa.
Dalam pantauan Kundur News, sedikitnya ada dua truck atau 2 lori jumlah makanan yang habis masa berlakunya itu dibuang oleh pemilik di TPA. Tidak diketahui pemilik yang memiliki makanan expiry date tersebut. Ada kesan makanan tersebut baru saja di bakar, dan terlihat ada beberapa makanan yang masih tersisa.*