+
+
+
Puluhan mahasiswa asal Pekanbaru Riau dikabarkan ikut menjadi korban dalam tragedi jatuhnya pesawat Hercules tipe C-130 dan terbakar di sekitar pemukikman warga Jalan Jamin Ginting, Medan Selasa (30/6) siang tadi.
Alvin Syahroni, mahasiswa reguler siang kelas B kampus Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) AMIK Riau, masuk dalam daftar nama penumpang pesawat Hercules nahas tujuan Natuna provinsi Kepulauan Riau tersebut.
“Iya bang, Alvin salah satu penumpang Hercules itu. Kami tahu dari group di Facebook. Dia anak semester 2,” ujar Redho, salah seorang mahasiswa STMIK AMIK Pekanbaru kepada merdeka.com Selasa Malam.
Redho mengatakan, Alvin ingin pulang ke Natuna dari kota Pekanbaru karena liburan kuliah di kampusnya. “Tapi dari Pekanbaru kok bisa ke Medan dulu ya bang, kan tujuannya ke Natuna,” kata Redho heran.
Menurut Redho, teman-teman kampusnya sudah banyak yang mengetahui kejadian yang menimpa Alvin, termasuk dosennya. Bahkan, pihak keluarga dan dosen sudah saling komunikasi atas kejadian tersebut.
Bahkan, Adi yang merupakan sepupu Alvin Syahroni yang turut menjadi penumpang di pesawat angkut militer tersebut, mengatakan Alvin menjadi penumpang Hercules karena terpaksa. Sebab, Alvin sudah berupaya mencari kapal menuju Ranai, Natuna dari Pekanbaru melalui jalur perairan namun tidak berhasil.
“Karena kapal terakhir berangkat pada tanggal 27 Juni lalu. Terus dapat kabar dia bisa naik Hercules. Sebelum berangkat dari Medan tadi itu dia sempat BBM saya,” kata Adi saat dihubungi melalui selulernya.
Adi yang kini berada di Ranai, Natuna sebenarnya menanti kedatangan Alvin, dan seorang kerabatnya bernama Urai Sri Ramadhani.
Sepengetahuan Adi, Alvin mengaku selain dia dan Urai Sri Ramadhani, juga ada puluhan mahasiswa yang ikut menjadi penumpang dalam pesawat Hercules buatan tahun 1964 tersebut.
“Dia sendiri, tapi kawan-kawan mahasiswa dari pekanbaru banyak, lebih dari sepuluh. Di sana ada keluarga saya, Urai Sri Ramadhani,” kata dia.
Untuk memastikan nama sepupunya tersebut, Adi telah menanyakannya ke pihak Bandara di Ranai, Natuna. Ternyata benar, pesawat Hercules bekas tersebut memang mengangkut keluarganya, dan akan mendarat di Natuna.
“Saya sepupunya, anak pamannya Alvin. Saat tahu pesawat itu jatuh, saya langsung ke Bandara. Kata petugas memang iya, saya tanya ada nama kedua keluarga saya, di daftar penumpang, ternyata memang ada namanya,” kata Adi dengan nada lirih.
Atas peristiwa tersebut, pihak keluarga mengaku sangat syok, karena rencananya Alvin akan berlebaran di Ranai. “Kami syok mendengar kabarnya. Dia mahasiswa di Pekanbaru,” kata Adi.
Sementara itu, terkait adanya penumpang sipil, dan termasuk mahasiswa yang berada di Hercules, Kepala Penerangan dan Pustaka (Kapentak) Kapten Rizwar mengaku belum bisa memberikan komentar soal manifest penumpang sipil tersebut.
“Saya sendiri belum bisa memastikan karena masih menunggu informasi lanjutan,” kata dia singkat.
+
Sumber : Merdeka.com