Kundur News – Denpasar – Relawan anti narkoba diharapkan berperan optimal dalam upaya penanggulan bahaya narkoba. Mengingat ancaman narkoba semakin serius dan sangat memprihatinkan terutama di kalangan generasi muda.
BACA: Ribuan Gram dan Butir Narkoba Dimusnahkan Kejari Batam
Demikian disampaikan Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta pada acara “Pelantikan Relawan Anti Narkoba Desa Pekraman Sanur”, di Wantilan Pantai Matahari Terbit, Sanur, Denpasar, Sabtu (16/12).
Menurut Sudikerta, dalam memerangi ancaman narkoba tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata, melainkan diperlukan peran serta masyarakat dalam fungsi dan tugasnya masing-masing. Terutama para relawan yang sudah terbentuk baik dalam lingkungan Daerah, Kabupaten, maupun para relawan yang ada di pedesaan untuk memberikan edukasi, mengawasi serta menindak masyarakat sekitar dalam peredaran narkoba yang saat ini marak terjadi.
Wagub Sudikerta menyampaikan apresiasinya atas inisiatif BNN Provinsi Bali dalam membentuk para relawan anti natkoba di lingkungan Desa Pekraman. Peran relawan ini sangat strategis dalam mengedukasi masyarakat desa terkait bahaya narkoba dan secara langsung dapat mengawasi masyarakat apabila ada yang melakukan pengedaran narkoba dilingkungan desa itu sendiri.
Diharapkan apabila para relawan ini mendapati pengedar maupun pemakai narkoba dilingkungannya agar segera menghubungi pihak yang berwenang baik polisi maupun BNN, sehingga masyarakat tidak main hakim sendiri. Untuk itu, ia berharap peran aktif relawan dan masyarakat secara umum ini dapat membawa dampak yang signifikan bagi pemberantasan narkoba di Bali secara tuntas dan membawa masyarakat kedalam hidup yang sehat dan berkualitas.
Sementara itu, Kepala Badan Narkotika Nasional RI Komjen Pol Drs Budi Waseso yang juga turut hadir dalam melantik para relawan tersebut menyampaikan apresiasinya terhadap pelibatan para pecalang yang ada di Desa Pekraman di Bali untuk menjadi Relawan anti narkoba.
Peran Para relawan di desa pekraman dinilai sangat strategis, mengingat Bali merupakan Salah satu jendela keluar masuknya pariwisata dunia yang mana pariwisatanya bersentuhan langsung dengan desa adat di Bali.
“jadi jelas pengaruh positif maupun negatif dari pariwisata itu pasti ada salah satunya adalah masuknya narkoba ke Bali”, ucap Budi Waseso.
Budi Waseso berharap dengan sinergitas yang telah dibangun antara Pemerintah dan Masyarakat dalam memerangi narkoba ini dapat berlangsung dengan efektif dan dapat menekan sekaligus memusnahkan peredaran narkoba ke Bali.