Kapal Roro Karimun
Kapal Roro Karimun - Kundur

Karimun – Menyikapi atas keluhan sejumlah masyarakat terkait pengurangan jadwal keberangkatan kapal Roro rute Parit Rempak Karimun – Selatbelia Kundur yang hanya seminggu sekali, salah satu anggota DPRD Provinsi, Ery Suwandi, telah menyampaikan keberatan terhadap hal tersebut ke pihak terkait serta berharap agar kondisi dapat segera dipulihkan, atau jadwal Roro segera dikembalikan seperti kondisi sebelumnya.

“Kalau tak dapat seminggu tiga kali, ya paling tidak seminggu dua kali, karena dengan pengurangan jadwal itu akan berdampak kepada pertumbuhan ekonomi para pedagang maupun petani,” kata Ery Suwandi, Jum’at (27/12/2019).

Dikatakannya, keluhan masyarakat tersebut telah disampaikannya ke pihak Dinas Perhubungan, baik di Provinsi maupun di Kabupaten Karimun, untuk selanjutnya akan diteruskan ke PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).

“Jadi nanti pihak Dinas Perhubungan Karimun akan menyurati Dishub Provinsi, untuk selanjutnya akan menyurati pihak ASDP, karena hal ini merupakan kewenangan ASDP,” kata Ery.

Anggota Fraksi PDI Perjuangan itu juga berjanji akan terus memantau permasalahan tersebut.

“Kita akan terus pantau permasalahan tersebut,” pungkas Ery.

Pengalihan Rute Roro Karimun – Mengkapan Buton Riau

Secara terpisah, wakil Bupati Karimun, H Anuar Hasyim, dikonfirmasi terkait jadwal Ro-ro tujuan Parit Rempak Karimun – Mengkapan Buton yang terhenti paska ambruknya pelabuhan Buton beberapa bulan yang lalu, mengatakan, pihak Dinas perhubungan Karimun akan melakukan survey ke pelabuhan lainnya di wilayah Provinsi Riau.

“Dinas perhubungan dengan BUP nanti kita harapkan untuk memenuhi harapan masyarakat dengan melakukan survey, kalau memang banyak permintaan di pelabuhan mana, nanti kita akan usahakan,” kata Anuar Hasyim, usai penyerahan insentif RT/RW, di Sawang, Kundur Barat, Jum’at (27/12/2019).

BACA: Pelabuhan Kapal Roro Button-Riau Ambruk

Rute Roro Karimun – Mengkapan Buton Riau terhenti setelah Pelabuhan roro di Tanjung Buton Kabupaten Siak Provinsi Riau ambruk, pada Selasa, 17 September 2019, yang lalu. Untuk tujuan Riau, masyarakat Karimun akhirnya menggunakan jalur Karimun – Batam – Kuala Tungkal Provinsi Jambi. Rute terlalu panjang, masyarakat meminta pemerintah daerah untuk dapat menyelesaikan permasalahan tersebut.*

Previous articleWarga Desa Tanjungberlian Barat Ikuti Pelatihan Membuat Meuble
Next articlePeduli Kesehatan Bagi Warga Yang Kurang Mampu, PT Timah Bantu Anak Penderita Kelenjar Getah Bening