Inhil – Menindak lanjuti statemen Direktur Utama (Dirut) PT. KIG, ibnu Utama beberapa hari lalu di ranahriau.com yang mengatakan permodalan dari Pemerintah Daerah kepada PT. KIG yang merupakan BUMD terkesan hanya ecek ecek dan tidak sungguh sungguh. Zulhafendi Politisi PKS ini angkat bicara.

Saat dikonfirmasi media, Zulfahendi Anggota DPRD Inhil dari partai PKS mengatakan Direktur KIG itu terlalu lancang dan sombong.

“Dirutnya itu terlalu lancang, jangan karena tidak mampu lalu mencari pembelaan dengan memburukan orang lain. Tabiat tidak baik itu” Ujar Praktisi PKS Zulfahendi.

Zulfahendi mengemukakan PT KIG adalah BUMD milik masyarakat Inhil, dan ada ribuan petani yang menggatungkan nasibnya untuk harga kelapa yang stabil dan lebih baik.

“Tentu saja pendirian KIG ini melalui kajian dan pertimbangan yg jelas dan terukur, untuk kesejahteraan masyarakat Inhil yang mayoritas adalah petani kelapa. Ketika Perda dibuat dan disahkan tentulah bukan lagi kerja ecek ecek atau main main,” Tegas Zulfahendi yang akrab dipanggil Nanang, legislator yang membidangi ekonomi dan keuangan DPRD inhil.

Zulfahendi juga menambahkan, KIG bukan untuk membuat kopra putih atau memproduksi turunan lainnya, KIG bukan untuk berproduksi, tetapi untuk mengurus dan mengoperasikan resi gudang.

“Jika duit yang ada untuk mengolah kopra putih dan lainnya, tak akan cukup duit itu. Duit itu utk ngurus dan mengoperasikan resi gudang” Tambah Zulfahendi.

Dirut KIG harus memahami Perda pendirian KIG, jelas mengatur semuanya dan memiliki kekuatan hukum. Perda memiliki ketentuan dan tataran peruntukan yg jelas demikian juga modal yang ditanamkan tentu jelas peruntukannya dan besarannya.

“Saudara Ibnu Utama selaku direktur PT. KIG mungkin tidak memahami sama sekali apa yang diamanahkan perda, sehingga berbicaranya ngawur” Kata Politikus PKS itu.

Diakhir pembicaraannya Zulfahendi sebagai putra inhil mengatakan tersinggung mendengar ucapan direktur KIG, apalagi sampai membandingkan dengan PDAM di Inhil.

“Sudahlah, kalau memang tak mampu mundur saja, itu lebih baik dari pada nanti masyarakat inhil marah atas ucapanmu yang tak beretika itu” tutup zulfahendi berang.

Sementara itu, secara terpisah Direktur PT KIG Ibnu Utama saat dikonfirmasi oleh media terkait dengan statementnya yang mengatakan bahwa permodalan dari Pemerintah Daerah kepada PT. KIG yang merupakan BUMD terkesan hanya ecek ecek dan tidak sungguh sungguh.?

Ia hanya menjawab bahwa saat ini pihaknya sedang mengusahakan dana agar masuk ke Inhil.

“Sekarang saya mengusahakan dana untuk masuk ke Inhil. Buat situasi yang kondusif, agar pemilik modal mau meletakkan dananya ke InHil melalui KIG. Tugas saya hanya menyambungkan pemilik dana dengan Inhil, sekarang masyarakat Inhil sendiri yang menentukan apakah si pemilik dana nyaman atau tidak untuk meletakkan dananya di InHil
jelas ya bang,” tulisnya melalui pesan WhatsApp, Jum’at (9/7/21).

“Kita semua tahu kita semua dalam kesulitan pendanaan, karena ini situasinya krisis. Jangan memperuncing, buat situasi agar orang-orang yang punya dana mau melakukan investasi ke Inhil. Bukan salah PemKab juga melakukan penyertaan, tapi situasi nya kita dalam krisis Jadi pemodalan yang kecil itu adalah situasi yang tak terhindarkan. Konteksnya kita berjuang untuk mendapatkan pendanaan tolong diberitakan bahwa KIG mencari permodalan.
Situasi pemerintahan kita sedang tidak baik-baik saja, jadi saya minta insan pers membantu agar situasi ini kondusif bagi perekonomian kita di Inhil, Maaf saya sedang merawat keluarga saya yang Covid, intiya saya dan jaringan teman-teman saya yang punya akses pendanaan untuk nyaman meletakkan uangnya di Inhil, Kalau teman-teman tidak membuat situasi tidak kondusif, saya mau ngomong apa lagi? Ini untuk keperluan ekonomi InHil.
Maaf, begitu saja komentar saya,” Pungkasnya.*

Previous articleLanal Tarempa Selenggarakan Serbuan Vaksinasi Masyarakat Maritim
Next articleKegiatan Jum’at Barokah, Polres Inhil Bagikan Nasi Kotak Bagi Masyarakat Yang Isoman