KARIMUN – Sekolah Dasar Negeri (SDN) 002 Meral siap melaksanakan Kurikulum Merdeka, sebagai pengganti dari Kurikulum 13 (K 13).
Kesiapan itu ditandai dengan digelarnya bazar kearifan lokal dan kewirausahaan, dalam rangka penerapan projek penguatan profil pelajar pancasila, Kamis (15/12) di halaman SDN 002 Meral.
Kabid Pembinaan Sekolah Dasar (SD) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Karimun, Riauwati mengatakan, tahun ini dan serta memasuki tahun ajaran baru nanti, sudah dimulai penerapan Kurikulum Merdeka. Dan dalam hal ini SDN 002 Meral telah memulai dalam bentuk kegiatan bazar kearifan lokal dan kewirausahaan.
“Ada lima hal yang mencakup didalam profil pancasila, diantaranya adalah beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Kemudian kebhinekaan global, sebagaimana tarian Wonderland Indonesia yang telah ditampilkan menunjukkan kebhinekaan, merupakan tarian mencirikhaskan kesukuan dari Sabang sampai Merauke diwakilkan oleh tarian dari beberapa daerah,” ujar Riauwati.
Selain itu kata dia, gotong royong, sebagai salah satu bukti bahwa SDN 002 Meral sudah melaksanakannya, dengan melibatkan seluruh wali murid mulai dari kelas satu sampai kelas enam. Kemudian, kreatif, sebagaimana stand bazar dari masing-masing kelas yang memiliki ciri khas dan berbeda-beda. Selanjutnya, Bernalar Kritis, untuk menjadikan siswa agar kreatif diperlukan pikiran yang kritis.
“Yang terakhir adalah Mandiri. Dengan demikian anak-anak kita akan dapat menciptakan hal yang baru. Dan dari seluruh poin ini, SDN 002 Meral sudah nampak dan ini luar biasa. Tentu ini bukan hanya kerja dari Kepala Sekolah dan guru, tapi juga kerja keras dan dukungan dari orang tua siswa,” jelas Riauwati lagi.
Setelah melihat bazar kearifan lokal dan kewirausahaan tersebut, Riauwati kemudian mengapresiasi seluruh pihak di SDN 002 Meral.
“Mari para bapak ibu dan tamu undangan, kita manfaatkan kegiatan ini dengan cara berbelanja dari stand bazar SDN 002 Meral, jangan pulang dengan tangan kosong,” imbuhnya.
Dalam kesempataan itu Riauwati juga menyebutkan, SDN 002 Meral dapat dikategorikan sebagai sekolah hebat, yang telah ditetapkan sebagai salah satu SD terdepan, serta menjadi sekolah penggerak karena Kepala Sekolahnya dinilai berprestasi.
“Ditetapkan sebagai sekolah penggerak, yang artinya sekolah ini berprestasi dan kepala
sekolahnya juga punya prestasi. Penilaiannya dilakukan melalui tes. Di Kabupaten Karimun ada empat SD sederajat yang dinilai sebagai sekolah penggerak, dari total 152 SD secara
keseluruhan, dan salah satunya adalah SDN 002 Meral,” ungkap Riauwati.
Sementara, Kepala SDN 002 Meral, Istiqomah mengatakan, Kurikulum Merdeka sudah harus diterapkan tahun ini meski masih menggunakan Kurikulum 13 (K13), namun sekolah yang ia pimpin sudah mengawali dengan materi ekstrakurikuler bagi para siswa siswi, sebagai materi awal menuju kurikulum terbaru itu.
“Inilah yang melatarbelakangi kenapa hari ini kita laksanakan kegiatan bazar kearifan lokal dan kewirausahaan di SDN 002 Meral, tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan kurikulum meredeka, salah satunya adalah pelaksanaan profil pelajar pancasila,” kata Istiqomah.
Kearifan lokal yang melibatkan seluruh siswa di SDN 002 Meral adalah, membuat telur asin jauh hari sebelum digelarnya bazar makanan tradisional, dengan dukungan penuh dari seluruh wali murid yang tergabung didalam paguyuban, sehingga pada hari pelaksanaan masing-masing siswa di seluruh kelas memajang telur asin mereka dan dijual kepada para pengunjung yang berminat.
Dikatakan Istiqomah, projek penguatan profil pelajar pancasila memang harus lakukan dengan cara berkolaborasi, antara guru, siswa dan wali murid atau paguyuban, karena pihak sekolah tidak akan mampu melaksanakannya sendiri tanpa kerjasama dari para orang tua.
Adapun kegiatan bazar kearifan lokal dan kewirausahaan di SDN 002 Meral, melibatkan seluruh orang tua siswa bersama para murid, menyediakan menu tradisional Melayu dan dipajang di stand bazar untuk dijual.
Berbagai macam menu yang bisa dijumpai mulai dari panganan berbahan baku sagu, seperti lakse kuah, lendot dan lainnya, kemudian kue basah beraneka ragam, telur asin yang dibungkus dengan berbagai macam kerajinan tangan, dan banyak lagi. Setiam item dijual dengan harga sangat murah dan terjangkau bagi kantong para pelajar tentunya.
Dari bazar tersebut, panitia pelaskana menyebutkan terdapat 30 jenis makanan tradisional yang disediakan. Acara juga disejalankan dengan penampilkan tarian Wonderland Indonesia, penampilan alat musik tradisional angklung, tarian kreasi oleh majelis guru dan feshen show para siswa, serta pengecekan kesehatan secara gratis.(*)