Kundurnews – Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan juga pemerintah kabupaten kota serta masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terkait intensitas hujan yang saat ini sudah tinggi. Terutama wilayah Jabar Selatan yang potensi kebencanaannya cukup tinggi.
“Jabar selatan merupakan kawasan yang secara geografis memang memiliki potensi bagi timbulnya bencana terlebih di musim hujan seperti saat ini. Pergerakan tanah, dan akibat ulah manusia baik merusak lingkungan maupun perubahan alih fungsi yang mempercepat dan meluaskan timbulnya malapetaka secara tiba-tiba,” ujar anggota Komisi IV DPRD Jabar Gatot Tjahjono, Senin 10 Oktober 2016, yang dilansir laman pikiran-rakyat.
Menurut dia, musim hujan saat ini merupakan lonceng bahaya yang perlu diwaspadai oleh para pemangku kebijakan baik gubernur, bupati, dan walikota serta masyarakat luas sehubungan dampak yang diikutinya yang bisa menimbulkan banjir, longsor, dan bencana puting beliung yang merugikan.
Gator selaku Anggota Komisi IV DPRD Jabar yang menangani infrastruktur dan lingkungan hidup meminta perhatian seluruh pimpinan daerah dan dinas teknis untuk mengantisipasi hal ini. Di antaranya dengan menyiapkan peralatan, bahan material, hingga pendanaan jika bencana terjadi. “Anggaran bencana alam harus selalu siap baik untuk pertolongan pertama maupun penyelesaian mengatasi bencana,” ujar dia.
Terkait kondisi bencana di Pangandaran dan perbatasan Jabar-Jateng, secara pribadi ia telah melakukan komunikasi dengan Kepala Staff Presiden Teten Masduki untuk diteruskan ke Menteri PU agar persoalan jalan milik negara tersebut dapat segera diatasi karena pemprov tidak memiliki kewenangan mengingat jalan tersebut bukan jalan provinsi. “Responnya cepat Pak Teten langsung mengontak Bupati Ciamis Pak Jeje dan Kementrian PU sehingga dapat segera turun mengatasi,” kata Gatot yang berasal dari Dapil Pangandaran Ciamis Banjar dan Kuningan.*