Karimun Kepulauan Riau

Kundur News – Asisten II Bidangi Perekonomian Pemkab Karimun, Arnadi Supa’at membuka ‘Bazar Hari Besar Keagamaan’ terpusat didepan Grapari Telkomsel Jl Jend A Yani Kelurahan Sei Lakam Barat, Kecamatan Karimun, Kamis (2/7/2015).

Kegiatan yang diselenggarakan Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diksop, UKM, Perindag) Kabupaten Karimun ini juga dihdiri Kapolres Karimun, AKBP I Made Sukawijaya, Dandim 0317/TBK Letkol Inf Dec Jerry Manungkalit dan Danlanal, Letkol Laut (P) Hariyo Poernomo.

Pantauan dilapangan setelah pembukaan, juga ada penyerahan paket sembako (50 paket) untuk masyarakat secara gratis. Adapun paket diberikan itu berisi seperti gula pasir, beras tepung terigu, susu dan minyak goreng. Parahnya dalam pembagian paket sembako, terjadi aksi rebut-rebutan dan saling dorong. Kemungkinan hal itu, masyarakat takut tidak mendapat paket gratis tersebut.

Asisten II dalam sambutannya, bazar seperti ini dapat memringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sembako di bulan suci Ramadhan, maupun dalam menghadapi Idul Fitri.

“Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuan pokok di bulan suci Ramadhan maupun Idul Fitri. Kemudian terbentuknya pelaku IKM dalam memasarkan hasil produksinya,” ucapnya.

Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perindag Kabupaten Karimun, Muhd. Hasbi dalam laporannya menyampaikan, maksud dan tujuan kegiatan yang dilaksanakan setiap tahun ini, untuk memenuhi bahan pokok masyarakat umumnya, dan dalam rangka menghadapi Ramadhan serta Idul Fitri, baik dalam ketersediaan jumlah maupun keterjangkauan harganya.

Lanjutnya, selain di Pulau Karimun juga dibuka bazar yang sama berlangsung selama enam hari terhitung dari pembukaan, dimulai dari pukul 08.00 -16.00 WIB di dua titik lokasi lainnya, yaitu Pulau Kundur dan Kecamatan Moro.

“Kesemuanya dibuka serentak. Untuk jumlah pesertanya sebanyak 24, terdiri dari 14 distirbutor dan 10 pelaku industri kecil menengah (IKM) yang di Kabupaten Karimun. Harga jual di bazar ini lebih murah mulai dari Rp 1.000-2.000 dari pasaran,” terang Hasbi.

Hasbi menambahkan lagi, masyarakat yang berbelanja di bazar hari besar keagamaan ini dibatasi. Yang mana setiap pembeli sebagai contoh gula pasir, hanya diperbolehkan sebanyak 5 kg.

“Hal itu (pembatasan) kita lakukan, untuk menghindari penimbunan oleh masyarakat yang mengambil kesempatan dibukanya bazar ini,” pungkasnya.

Previous articleNurdin Basirun : “Pemuda Harus Dekat Dengan Ulama”
Next articleKetua MUI Kundur : Silakan Bisnis Daging !