Kundur News – Penyalai. Jika suatu kondisi terjadi dalam rentang waktu yang lama biasanya akan membuat diri kita jadi terbiasa sehingga apaun itu bentuknya akan menganggapnya biasa-biasa saja dan itu adalah hal wajar. Barangkali hal demikian boleh saja jadi cerminan jika kita tiba atau mau berangkat dari atau ke Penyalai melalui pelabuhan penumpang, dimana kondisi atap ponton yang kita lewati dalam kondisi yang robek atau rusak dalam jangka waktu yang berbulan-bulan, sehingga wajar saja akan membuat pemandangan kita menjadi terbiasa.
Hal tersebut disampaikan Al Amin, LSM PangLima Bungsu saat kunjungannya ke Penyalai baru-baru ini. Menurutnya, rusaknya atap ponton di pelabuhan Penyalai Kecamatan Kuala Kampar Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, sudah terjadi cukup lama, sampai saat ini masih belum juga di perbaiki, sehingga membuat pemandangan kerusakan itu membuat masyarakat terkadang lupa, kecuali hanya hujanlah sesekali yang dapat mengingatkannya.
Amin menambahkan, besarnya ombak yang pernah terjadi di saat pasang air laut naik, yang membuat ke empat tiang utama tidak mampu menahan bobot ponton ketika itu sehingga terjadi oleng dan guncangan yang sangat keras.
“Atap ponton di pelabuhan penumpang itu rusak akibat tidak tertahankan, pada saat itu ombak besar tiba-tiba menghantam, sehingga oleng yang cukup kuat”. “Dan itu terjadi sudah sekitar 6 atau 7 bulan yang lalu, namun sudah sekian lama, kenapa masih belum juga di perbaiki”. Ujar Amin, (08/03)
“Walau pemerintah daerah sudah anggarkan untuk pembuatan pelabuhan yang baru, tapikan masih sifatnya menunggu dari Pusat, kita juga tidak tahu realisasinya kapan, mudah-mudahan aja cepat”. “Kalau saran, alangkah baiknya dengan kondisi kerusakan-kerusakan saat ini terlebih didahulukan untuk diperbaiki, mengingat kerusakan pelabuhan ini udah cukup lama”. “Saya menduga dalam hal ini Dinas Perhubungan Kabupaten Pelalawan tidak mau direpotkan, tetap juga mau menunggu yang baru. Saya udah tanya ke UPTD Kuala Kampar, pihak UPTD Perhub, jauh-jauh hari sudah melaporkan kondisi untuk dapat diperbaiki, cuman dari pihak Kabupaten ini aja sepertinya masih mengulur”. Ujar Amin menjelaskan.
Ketua LSM panglima bungsu ini juga meminta agar pihak Dinas ‘Terkait’ dapat memberikan ekstra perhatian kepada Kecamatan terluar ini, selain memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, Posisi Kecamatan Kuala Kampar adalah Kecamatan yang berbatasan langsung dengan wilayah Kepulauan Riau, menjadi tempat persinggahan pertama jika ke Riau, dan tempat terakhir jika ke Kepri.
“Saya meminta kepada Dinas Terkait untuk dapat kiranya memperhatikan Penyalai dengan kondisi pelabuhan yang ada saat ini, agar pelayanan kepada masyarakat, kenyamanan masyarakat dapat dilakukan dengan maksimal”. Tutupnya.*