Prayun – Seorang petani asal Ujung Baru Desa Prayun, Kundur Barat, berinisial T (76), nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri dengan menggunakan kain sarung, di pohon nangka depan rumahnya, pada Kamis, (21/11/2019), sekira pukul 04:30 WIB.
Pagi yang naas itu, sang istri terbangun dari tidurnya untuk sholat Subuh, kemudian menyadari suaminya, T, sudah tidak ada di tempat tidurnya. Selanjutnya istri korban berusaha mencari bersama menantunya disekitar rumah.
Merasa curiga, akhirnya pihak keluarga menghubungi tetangganya yang juga sebagai Kepala Desa Prayun, Heri Santoso. Selanjutnya kades bersama sejumlah warga dan Tukino selaku RT membantu melakukan pencarian terhadap korban, sehingga ditemukanlah T sudah bergantung diri di pohon nangka dengan menggunakan kain sarung bermotif kotak-kotak cokelat, memakai baju kaos berwarna biru abu-abu, celana pendek berwarna biru, tepat didepan rumahnya, dengan kondisi sudah tak bernyawa.
Selanjutnya pihak Desa Perayun menghubungi pihak berwajib, Kepolisian Sektor Kuba. Pihak Kepolisian bersama tim Medis tiba dalam sekejap, untuk melakukan visum.
Kapolsek Kuba, AKP Eddi Suryanto, membenarkan kejadian bunuh diri tersebut.
Dikatakannya hasil visum yang dilakukan oleh Tim medis, tidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban.
“Korban benar bunuh diri, dan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,“ tegas Eddi Suryanto.
Tidak diketahui secara pasti penyebab korban mengakhiri hidupnya dengan cara konyol tersebut. Kata Kapolsek lagi, korban diduga karena frustasi, akibat menderita stroke yang berkepanjangan.
“Dia diketahui menderita stroke sudah kurang lebih tujuh tahun lamanya, jadi kami duga dia frustasi sehingga nekat mengakhirinya dengan cara gantung diri,” pungkas Eddi Suryanto.*
Editor : Yudi.s