Pelangiran, — Serma Sugianto, Babinsa Desa Wonosari, hadir dalam Musyawarah Desa (Musdes) yang dilaksanakan pada hari Rabu (5/3/2025), dengan agenda utama penetapan kegiatan ketahanan pangan 20% di Desa Wonosari, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil). Musdes ini diadakan sebagai upaya untuk memperkuat ketahanan pangan di tingkat desa, serta meningkatkan kemandirian pangan masyarakat setempat.
Acara yang berlangsung di Balai Desa Wonosari ini dihadiri oleh berbagai elemen penting, baik dari pemerintah daerah maupun masyarakat setempat. Camat Pelangiran yang diwakili oleh Suhamdi turut memberikan arahan dan dukungan terhadap pelaksanaan program ketahanan pangan tersebut. Selain itu, Kepala Desa Wonosari, Wahyudi, juga turut menyampaikan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan.
Pendamping P3MD, Andi Sutrisno, menyampaikan bahwa program ketahanan pangan 20% ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mengurangi ketergantungan pada bahan pangan luar dan meningkatkan produksi pangan lokal yang dapat dikelola secara mandiri oleh masyarakat desa. “Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap desa memiliki ketahanan pangan yang cukup, khususnya dalam menghadapi krisis pangan yang kadang terjadi,” jelas Andi Sutrisno dalam sambutannya.
Selain itu, Sekretaris Desa Wonosari beserta staf, serta Ketua BPD, Bapak Bamin Setiyanto, turut memberikan masukan mengenai jenis usaha yang dianggap cocok untuk mendukung program ketahanan pangan ini. Dalam diskusi yang berlangsung cukup dinamis, akhirnya disepakati bahwa fokus utama untuk kegiatan ketahanan pangan 20% di Desa Wonosari adalah usaha ternak kambing dan pengelolaan kebun ubi kayu.
Usaha Ternak Kambing dan Kebun Ubi Kayu Sebagai Pilihan Utama
Kesepakatan tersebut dilatarbelakangi oleh pertimbangan bahwa kedua usaha ini memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan di Desa Wonosari. Usaha ternak kambing dipilih karena dianggap mudah dipelihara dan memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi, sementara kebun ubi kayu dipilih mengingat iklim dan kondisi tanah di Desa Wonosari sangat cocok untuk budidaya tanaman tersebut. “Kedua jenis usaha ini tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, tetapi juga dapat meningkatkan pendapatan petani dan peternak,” kata Wahyudi, Kepala Desa Wonosari, setelah menyampaikan hasil diskusi kepada peserta musyawarah.
Serma Sugianto, sebagai Babinsa, juga memberikan dukungan penuh terhadap program ketahanan pangan ini. Dalam kesempatan tersebut, Serma Sugianto menyatakan bahwa pihaknya siap membantu dalam pendampingan dan pengawasan agar kegiatan ketahanan pangan dapat berjalan dengan lancar. “Kami, sebagai Babinsa, akan terus mendukung dan memberikan arahan, baik dalam hal teknis pertanian maupun pengelolaan usaha ternak, agar masyarakat Desa Wonosari dapat memanfaatkan peluang ini dengan maksimal,” ungkap Serma Sugianto.
Diharapkan, dengan adanya kesepakatan ini, masyarakat Desa Wonosari dapat lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan, sehingga tidak hanya mengurangi ketergantungan pada pasokan pangan dari luar desa, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara keseluruhan.
Musyawarah ini juga menjadi momentum penting bagi Desa Wonosari untuk mengoptimalkan potensi lokal yang ada dan mengembangkan usaha pertanian serta peternakan yang lebih berkelanjutan. Ke depan, diharapkan adanya sinergi antara pemerintah desa, masyarakat, serta berbagai pihak terkait dalam mewujudkan ketahanan pangan yang kuat di tingkat desa.
Sebagai penutup, Kepala Desa Wonosari, Wahyudi, mengungkapkan harapannya agar program ini dapat diimplementasikan dengan baik, serta memberikan dampak positif dalam hal peningkatan ketahanan pangan dan ekonomi masyarakat. “Kami berharap program ini bisa berjalan sukses dan berkelanjutan. Kami juga mengajak seluruh masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam mendukung program ketahanan pangan ini,” tutup Wahyudi.
Dengan adanya kesepakatan ini, Desa Wonosari berharap dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam hal pengelolaan ketahanan pangan berbasis sumber daya lokal
yang berkelanjutan.