Kundurnews – Denpasar. Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) Penet yang berlokasi di Tukad Penet, Desa Cemagi Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung hingga kini dianggap belum mampu untuk melayani kebutuhan air bersih di wilayah Bali Selatan.
Hal itu diungkapkan Ida Bagus Lanang Suardana, Selaku Kepala Satuan Kerja Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum (Satker PKPAM) Provinsi Bali. Menurutnya keberadaan SPAM saat ini yang sudah beroperasi sejak Maret 2016 itu yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhan air untuk kawasan Bali Selatan khususnya Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, namun yang di alami saat ini sangat tidak sesuai yang diharapkan.
Menurut Suardana, mengacu pada nota kesepahaman yang telah ditandatangani, air tersebut akan distribusikan untuk memenuhi kebutuhan air di Kabupaten Badung dan Kota Denpasar dengan pembagian masing-masing 150 liter/detik. Namun kenyataanya air yang berhasil didistribusikan baru mencapai 30 liter/detik.
Suardana mengakui belum optimalnya pelayanan disebabkan oleh belum rampungnya pengerjaan tapping (penyambungan atau penambahan cabang jaringan pipa untuk memperluas jangkauan pelayanan atau meratakan aliran air) di dua titik yaitu Buduk dan Jalan Gunung Sang Hyang Denpasar.
Suardana berharap tapping dapat segera dirampungkan sehingga seluruh air hasil produksi SPAM Penet dapat didistribusikan kepada masyarakat. “Sementara ini yang sudah beroperasi yaitu tapping Banjar Kancil yang memasok 30 liter/detik,” Kata Suardana
Lanang Suardana menambahkan SPAMyang dibangun sejak tahun 2013 ini dikerjakan secara bersama-sama oleh Pemerintah Pusat, Pemprov Bali, Pemkab Badung dan Pemkot Denpasar dengan pembagian tugas sebagaimana tertuang dalam nota kesepahaman. Pembuatan SPAM didanai APBN sedangkan untuk pembuatan jaringan distribusi utama di kerjakan oleh Pemprov Bali. Sementara pipa distribusi pelayanan ke masyarakat, dikerjakan oleh Pemkab Badung dan Pemkot Denpasar.
(MULIARTA)