Kundurnews – BOGOR — Situasi di Stasiun Besar Bogor, Jawa Barat, Jumat (4/11), pada pukul 09.30 WIB, dipadati massa yang hendak ke Jakarta, menggunakan kereta api. Massa didominasi oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, maupun organisasi kemahasiswaan.
Kepala Stasiun Besar Bogor Sugi Hartanto menyebutkan, terjadi peningkatan jumlah penumpang dari biasanya dimulai subuh hingga pagi ini. “Pukul 09.00 ini terjadi lonjakan penumpang hingga 40 persen dari biasanya, biasanya jam segini jumlah penumpang sudah berkurang. Tetapi hari ini malah lebih banyak,” kata Hartanto.
Menurut dia, hari-hari biasa jumlah penumpang kereta api Jabodetabek pada hari kerja rata-rata 80 ribu pulang dan pergi. “Diperkirakan, pagi ini penumpang kereta sudah mencapai 20 ribu orang,” katanya.
Hartanto menyebutkan, pergerakan massa menuju Jakarta sudah terlihat dari pukul 05.00 WIB. Jumlah tersebut terus bertambah hingga pagi pukul 09.00 terjadi penumpukan massa yang kebanyakan dari kalangan mahasiswa. Menurut Hartanto, untuk menjaga kelancaran aktivitas penumpang dengan mengakomodasi gelombang massa agar terkonsentrasi di satu peron yakni peron 1 dan 2.
“Kami mengakomodasi massa agar terkonsentrasi di satu peron, sehingga lalu lintas penumpang lainnya tetap berjalan lancar,” katanya.
Untuk menjaga situasi di Stasiun Bogor tetap aman atau terkendali, petugas stasiun dikerahkan mengawal pergerakan massa sembari menunggu kereta api. “Kami menambah jumlah pengamanan melibatkan 18 orang petugas dalam, dibantu pengamanan dari Koramil dan Polisi,” katanya.
Sementara itu, suasana di Stasiun Bogor bergema dengan suara takbir yang dikumandangkan ratusan masiswa, pelajar, dan masyarakat umum. Sebelum berangkat, massa berkomitmen, memastikan diri untuk berangkat aksi dengan cara damai, menjaga ketertiban, dan kondusifitas. Beberapa mahasiswa mengaku berangkat atas inisiatif dan biaya sendiri. Bahkan ada sejumlah mahasiswa yang mendonasikan uangnya untuk mendanai logistik mereka, ada yang menyumbang Rp 100 ribu bahkan sampai Rp 200 ribu.