Inhil – Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Indragiri menggelar Seminar Nasional dengan tema “Trend Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 Dalam Rangka Transformasi Digital” di Aula STMIK Indragiri Jalan Trimas no 88 Tembilahan, Senin (15/11/21).
Dalam kegiatan tersebut, dibuka langsung oleh Ketua STMIK Indragiri Hilir H Nurkhozin, S.E., MP. Dan dihadiri oleh beberapa narasumber, diantaranya, Prof. Dr. Ir. Andi Ardiansyah, M.Emg, dari Universitas Mercu Buana Jakarta, Goesderi Lidar, S.Kom. MMSI, dari STMIK Indragiri, dan Bayu Fajar Susanto, SE, MM, dari Universitas Islam Indragiri (UNISI).
Seminar Nasional ini juga turut dihadiri oleh Wakil ketua III STMIK Indragiri Dr. (c) Muhammad Amin, M.Pd, selaku moderator, Kepala Program Studi (Kaprodi) STMIK Indragiri, Deka Zainur Rahman, S.kom., M.kom. diikuti oleh mahasiswa/mahasiswi STMIK Indragiri secara offline/online dan umum.
H Nurkhozin ketua STMIK Indragiri dalam sambutannya mengatakan perkembangan dunia pendidikan saat tengah memasuki masa yang sangat penting, tidak saja dalam upaya memberikan pelayanan pendidikan yang berkualitas dan optimal, tetapi juga masa penting yang akan menentukan kelanjutan pendidikan itu sendiri, yang saat ini tantangan dunia pendidikan semakin kompleks dan menuntut persiapan dan pemikiran yang sangat serius.
“Kita dihadapkan pada suatu perubahan yang cepat dan non-linear. Ini sebagai akibat bergulirnya era Revolusi Industri 4.0. Kemajuan teknologi ini memungkinkan otomatisasi hampir semua bidang baik industri, pendidikan dan lainnya. Sebagaimana kita tahu revolusi industri generasi pertama ditandai penggunaan mesin uap untuk menggantikan tenaga manusia dan hewan, generasi kedua, melalui penerapan konsep produksi massal dan mulai dimanfaatkannya tenaga listrik. Generasi ketiga, ditandai dengan penggunaan teknologi otomasi dalam kegiatan industri. Pada revolusi industri keempat, menjadi lompatan besar bagi sektor industri, di mana teknologi informasi dan komunikasi dimanfaatkan sepenuhnya,” jelasnya.
Lebih lanjut, Nurkhozin menuturkan belum usai Revolusi Industri 4.0, yang berkembangan di dunia, tiba-tiba sudah dikejutkan dengan munculnya Society 5.0. Society 5.0 merupakan jawaban atas tantangan yang muncul akibat era Revolusi Industri 4.0, karena Society 5.0 adalah masyarakat yang dapat menyelesaikan berbagai tantangan dan permasalahan sosial dengan memanfaatkan berbagai inovasi yang lahir di era Revolusi industri 4.0 seperti Internet on Things (internet untuk segala sesuatu), Artificial Intelligence (kecerdasan buatan), Big Data (data dalam jumlah besar), dan robot untuk meningkatkan kualitas hidup manusia.
“Society 5.0, sebuah masa di mana masyarakat berpusat pada manusia yang menyeimbangkan kemajuan ekonomi dengan penyelesaian masalah sosial oleh sistem yang mengintegrasikan ruang dunia maya dan ruang fisik. Society 5.0 akan menyeimbangkan pembangunan ekonomi dan menyelesaikan masalah sosial. Serta membangun Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia unggul, kreatif dan inovatif dalam menyongsong era Revolusi Industri,” imbuhnya.