Inhil – Akibat curah hujan yang tinggi dalam beberapa bulan terakhir, puluhan rumah di Desa Kuala Sebatu, Kecamatan Batang Tuaka, dan Desa Sialang Panjang, Kecamatan Tembilahan Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir, terendam banjir.
Kondisi air semakin meningkat pasca satu Minggu terakhir di dua Desa itu diguyur hujan lebat, sehingga debit air meningkat dan menggenangi rumah-rumah warga.
Kepala Desa Kuala Sebatu Ns. Budi Wibowo, S.kep melalui Sekretaris Desa Kuala Sebatu Amiruddin, S.Pd mengungkapkan bahwa, di desanya (Kuala Sebatu, red) sekitar dua ribuan lebih yang terdampak banjir.
“Data global yang kita punya dari 4 dusun di Desa Kuala Sebatu sebanyak 2027 yang terdampak banjir, kalau rumah yang terendam kemarin sekitar 7 rumah tapi ini nambah lagi sepertinya,” katanya saat dikonfirmasi via WhatsApp, (29/10/22).
Kendati demikian, katanya lagi, pihaknya sudah mengupayakan permintaan bantuan ke Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Inhil melalui Dinas Sosial agar memberikan bantuan kepada warganya yang terdampak banjir.
“Kita sudah temui Dinsos Inhil dan ajukan proposal untuk warga kita yang terdampak banjir kemarin, mudah-mudahan ada realisasi,” tukasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Sialang Panjang M Juber mengatakan bahwa, di desanya (Sialang Panjang, red) ada sekitar puluhan rumah yang terendam.
“Sekitar 25 rumah khususnya yang berada di tepi Sungai, ada yang kaki limanya yang tenggelam ada juga yang dapurnya ikut tenggelam,” katanya saat dihubungi via WhatsApp, Sabtu (29/10/22).
Selain itu, Sekretaris Desa Sialang Panjang Aziz menambahkan bahwa, masyarakat yang terdampak banjir di desa Sialang Panjang, kurang lebih ratusan Kartu Keluarga (KK).
“Kalau terdampak, 100 KK lebih,” tuturnya.
Secara terpisah Kepala Desa Pasir Emas, Abdul Rahman mengungkapkan semua warganya di desa Pasir Emas juga ikut merasakan dampak banjir tersebut.
“Kalau di Pasir Emas, semuanya terdampak, dan saat ini tinggi air yang menggenangi badan jalan sudah hampir selutut orang dewasa,” jelasnya.
Untuk diketahui permukiman warga desa Sialang Panjang khususnya di daerah pasar langsung berdampingan dengan sungai Batang Tuaka dan dikenal sering terlihat hewan predator air berkeliaran di sana.
Menanggapi persoalan ini Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kabupaten Inhil, Eddiwan Shasby menuturkan masalah banjir tersebut bisa diatasi dengan melibatkan instansi terkait.
“Persoalan ini dapat diatasi jika melibatkan lintas sektoral atau melibatkan instansi terkait sesuai persoalan yang dihadapi terutama terkait kondisi banjir dengan debit air yang tinggi,” katanya.
Mantan Kadis Perkebunan Kabupaten Inhil ini menyebut, menghalau atau menangkap buaya dengan jumlah yang banyak dan berkeliaran disepanjang sungai perlu pertimbangan matang.
“DPKP akan mengevakuasi buaya jika sudah mengancam dan membahayakan masyarakat. Saat ini menurut kami buaya berkeliaran dikarenakan air masih tergenang dan akan berpindah tempat dari lokasi pemukiman masyarakat kecuali air dapat segera disurutkan secara otomatis buaya akan kembali ke muara. Dan sampai saat ini kami belum menerima surat resmi dari Kecamatan atau desa tentang perkembangan kondisi saat ini,” pungkasnya.*