Pasar Sawang Kundur Barat
Pasar Sawang Kundur Barat

Sawang – Pasar Sawang Kecamatan Kundur Barat dalam kondisi kosong melompong, sepi tidak ada pedagang yang berjualan. Dari siang hingga ke malam hari pasar tersebut tak ubah seperti rumah hantu. Beruntung ketika pagi ada satu pedagang yang berjualan santan parut kelapa.

Kondisi ini bukanlan akibat dari pengaruh PPKM pademi covid, melainkan kosong memang sudah dari dulunya.

Salahsatu tokoh Masyarakat Kundur Barat, Amir, yang juga pedagang santan kelapa, mengatakan, kondisi pasar sepi sudah berlangsung sudah tahunan, sejak berapa bulan usai diresmikan Bupati.

“Pasar penuh dengan pedagang hanya kurang lebih tiga bulan setelah diresmikan oleh Bupati Karimun, setelah itu satu persatu pedagang mulai meninggalkan pasar dan berdagang diluar,” kata Amir, Ahad (25/07/2021).

Amir berharap, pasar terisi kembali seperti semula sehingga pasar benar-benar menjadi sentra perekonomian masyarakat Sawang. Hal itu tentunya tidak terlepas dari peran pihak Kecamatan Kundur Barat.

“Kita sangat berharap kondisi pasar dapat seperti dulu lagi, ramai dengan pedagang. Ini semuanya tak terlepas dari peran pemerintah daerah, dalam hal ini pihak Kecamatan Kundur Barat yang dapat menertibkan pedagang-pedagang yang di luar sana. Padahal mereka berjualan di luar atau di kaki-kaki lima juga sama dikenakan sewa,” kata Amir.

Pihak pengelola pasar, Perusda Karimun di Pulau Kundur, H Maksum, mengungkapkan hal yang sama, sepinya pedagang di pasar rakyat tersebut dikarenakan banyak pedagang memilih berjualan di luar. Hal itu diduga pedagang tidak pernah ditertibkan.

“Sebenarnya pedagang di Sawang itu ramai seperti di awal-awal kemarin, oleh karena ada beberapa pedagang keluar maka yang lainnya ngikut, karena merasa pembeli tidak masuk dan cukup belanja diluar. Saya rasa permasalahan ini hanya kurang ditertibkan. Kami dari Perusda sifatnya hanya mengelola apabila pasar itu terisi,” kata Maksum.

Kondisi pasar bagian dalam yang kelihatan sepi
Kondisi dalam pasar Sawang

Camat Kundur Barat, Murnizam, belum dapat dikonfirmasi terkait permasalahan tersebut. Sering tidak merespons saat dihubungi. Dilihat dari pokok permasalahan, pihak Kecamatan Kundur Barat diduga dengan sengaja melakukan pembiaran sehingga pasar kosong hingga tahunan. Secara acak, salahsatu pedagang yang berdagang diluar atau di pinggir jalan mengatakan dirinya menyatakan siap untuk pindah kembali ke dalam pasar, asalkan semua pedagang ikut ditertibkan.

“Kami siap pindah ke dalam pasar, tapi kalau dapat bukan hanya kami, semua ikut ditertibkan,” ujar salahsatu pedagang yang tak mau disebutkan namanya.

Pemerintah Kabupaten Karimun mendirikan pasar Sawang untuk meningkatkan pembangunan dibidang perekonomian masyarakat. Pembangunan bersumber dari DAK senilai kurang lebih 1.4 M, melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Karimun. Pasar diresmikan oleh Bupati Karimun, H Aunur Rafiq, pada Senin, 13 Januari 2020. Tiga bulan setelah diresmikan, nasib pasar tersebut menjadi sepi bak rumah hantu.*

Previous articlePolres Inhil Gelar Gerai Bansos Bagi Warga Isoman
Next articleVideo Detik-detik Pelabuhan di Kuala Enok Ambruk Akibat Tanah Longsor