Kundurnews – Budidaya tanaman buah manggis yang tergolong lamban, menyusul tanaman buah tropis nusantara tersebut butuh waktu lama untuk pengembangannya. Hal ini, disampaikan Distanbunhut Kabupaten Semarang, Urip Triyoga.
“Yang terjadi, walaupun batang pohonnya kecil sudah berbuah. Padahal yang kita inginkan pohonnya harus besar,” katanya, kemarin.
Apabila batang pohonnya kecil, lanjut Urip, sudah barang tentu buahnya pun ikut kecil. Menyikapi hal ini, Distanbunhut Kabupaten Semarang berencana melakukan kerja sama dengan Instiper Yogyakarta yang mempunyai kebun laboratorium di Lemah Ireng, Bawen.
“Kabupaten Semarang punya tanaman manggis di Nyatnyono, durian di Brongkol, alpukat di Bandungan, kemudian sayuran organik di Getasan. Ini yang akan kita sambungkan dengan pihak Instiper Yogyakarta, agar kualitasnya bisa dibina serta dikembangkan lagi,” imbuhnya.
Rektor Instiper Yogyakarta, Dr Ir Purwadi MS menjelaskan, pihaknya menginginkan mengekspose serta mengembangkan seluruh buah lokal dari Kabupaten Semarang. Mulai dari bibit hingga buah unggulan, ke depan akan disiapkan dengan harga yang kompetitif.
“Kalau sudah begitu, pada saatnya nanti saya pikir orang akan tahu. Semisal buah durian di sini, jualnya bukan lagi satu atau dua biji melainkan sudah patokan kilogram seperti di supermarket,” jelasnya.*
(suaramerdeka)