Belat – Tanggul penahan abrasi yang dibangun di Taman Pantai Tok Muluk, RT 01 RW 01 Dusun I Desa Lebuh, Kecamatan Belat, Karimun, roboh saat pembangunan belum selesai dikerjakan.
Tanggul sepanjang 57,3 Meter tersebut saat ini hanya menyisakan beberapa meter saja, atau sekira 30% dari bangunan tersebut.
Menurut Kaur (Kepala Urusan) Perencanaan Pembangunan Desa Lebuh, Rafi, roboh akibat diterjang ombak pada saat cuaca buruk beberapa hari yang lalu.
“Diguga roboh karena musibah, dihantam ombak dan angin ribut beberapa hari yang lalu,” ujar Rafi, di kantor Desa Lebuh, Senin, (21/04/25).
Hal serupa juga disampaikan Kepala Desa Lebuh, Asnan. Kejadian tersebut merupakan musibah, akibat cuaca buruk.
“Bangunan roboh akibat musibah, pada saat itu, angin kencang ombak tinggi” ujar Asnan, melalui sambungan sellurer.
Sedangkan menurut warga setempat mengatakan, tanggul roboh akibat bahan konstruksi bangunan ditempatkan tidak sebagaimana mestinya.
“Misalnya kuran besi tidak sesuai, terlalu kecil dan terlalu jarang. Mereka tidak memprediksi sebelumnya ombak pasti menghantam. Pembangunan di darat jangan disamakan dengan pembangunan di laut. Pembangunan di laut yang dihadapi ombak yang miliki tekanan tidak menentu,” ujar masyarakat Desa Lebuh, saat membuat laporan ke redaksi Kundur News.
Saat ini tanggul kembali di pecah-pecah atau dibagi-bagi menjadi beberapa bagian dan kemudian ditegakkan kembali secara manual, disambung kembali sebagaimana penyambungan bata bangunan rumah.(*)