Kundur News.

Indonesia akhirnya merai medali emas di ajang Olimpiade Brasil Rio De Jenairo 2016. Medali tertinggi ini didapat dari pasangan ganda campuran cabang bulu tangkis Tantowi Ahmad dan Liliyana Natsir.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sampaikan selamat dan bangga kepada Tantowi dan liliyana. Terlebih, torehan emas diraih saat Indonesia merayakan hari Kemerdekaan ke-71, kemarin.

“Akhirnya, kita dengar Indonesia Raya di Olimpiade Rio 2016. Medali emas dari Tontowi Ahmad & Liliyana Natsir. Selamat! -Jkw,” tulis Jokowi dalam akun Twitter-nya, yang dilansir Merdeka.com

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) juga ikut senang. JK berterimakasih pasangan Indonesia ini memberikan yang terbaik buat bangsa dan negaranya.

“Alhamdulillah, Selamat & Terima kasih untuk pasangan Tontowi/Liliyana yang telah mempersembahkan medali emas #Olympics2016. Sangat membanggakan,” tulis JK juga dalam Twitternya.

Tidak hanya dari eksekutif, Tantowi dan Liliyana juga mendapatkan ucapan selamat dari DPR. Ketua Komisi X DPR Teuku Riefky Harsya senang dengan capaian yang diraih bulu tangkis ganda campuran Indonesia itu.

“Tantowi dan Liliyana telah mempersembahkan kado terindah kepada rakyat Indonesia yang sedang merayakan hari kemerdekaannya yang ke 71 tahun. Komisi X mengucapkan syukur, selamat dan terima kasih kepada Tantowi dan Liliyana yang telah berhasil melanjutkan kembali torehan tinta emas bagi olah raga Indonesia sekaligus mengharumkan nama bangsa kita di mata dunia,” kata Riefky dalam pesan singkat, Kamis (18/8).

Raihan medali emas tersebut juga telah melengkapi pencapaian dua medali perak yang terlebih dahulu diraih atlet Cabor Angkat Besi atas nama Eko Yuliato yang turun di kelas 62 kg dan Sri Wahyuni di kelas 48 kg.

“Khusus kepada Eko Yulianto dan Sri Wahyuni yang beberapa hari sebelumnya telah sukses merebut 2 medali perak, Salut atas perjuangannya menjaga tradisi medali angkat besi kita di Olimpiade,” ujar Riefky.

Wasekjen Partai Demokrat ini juga menyatakan kekompakan dan profesionalitas para pengurus serta pelatih PBSI dan PABBSI terbukti menjadi kunci keberhasilan prestasi tersebut. Hal ini patut dicontoh oleh para Pengurus Cabor lainnya terutama yang sering mempertontonkan konflik pengurus maupun permasalahan akuntabilitas yang akhirnya menjadi penyebab terhambatnya kualitas dan kontinuitas pembinaan Atlet.

Riefky ingin agar Kemenpora, KOI, Satlak Prima dan KONI untuk segera mempersiapkan atlet nasional untuk menghadapi SEA GAMES Singapura 2017 dan ASIAN GAMES 2018 di Jakarta dan Palembang, demi tercapainya sukses prestasi atlet Indonesia pada multi event Internasional.

Previous articleApa pantas doa politisi Gerindra sindir Jokowi di Paripurna?
Next articleArcandra bisa jadi WNI lagi tanpa menetap 5 tahun berturut-turut