Kundurnews – Tanjungbatu – Temuan seorang bayi perempuan berbungkus tas hitam pada sabtu, (17/12) sekira pukul 15.30 WIB, oleh Tajudin warga Desa Sei Sebesi di sekitaran Madrasah Ibtadiyah Negeri Kundur di Tanjungbatu, saat ini masih menyisakan ribuan pertanyaan di masyarakat, Kejadian yang mengundang banyak perhatian itu, selain kronologis penemuan yang ingin mereka ketahui, dan kondisi serta kesehatan si Bayi tidak luput untuk dipertanyakan.

Baca Juga :Bayi Perempuan Ditemukan di Samping Madrasah Ibtidaiyah Negeri Tanjungbatu.

Peran media dalam hal ini diharapkan dapat menjawab semua keraguan serta rasa penasaran masyarakat berupa paparan hal yang sebenarnya, kemudian dituang dalam sebuah tulisan. Namun apalah artinya jika sebuah tulisan tidak mampu me-Cover rasa keraguan tersebut.

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik, sepertinya tidak dipahami untuk seorang oknum dokter jaga di Puskesmas Tanjungbatu itu. Sikap seolah menutup-nutupi yang dilakoninya pasti akan lagi menambah tanda tanya, tanda tanya yang tidak hanya datang dari kalangan masyarakat, namun juga bagi sejumlah awak media yang notabene memang bertugas sebagai penghimpun informasi dari beragam sumber.

Hanya dari Kapolsek Kundur informasi kronologis penemuan bayi  yang dapat di himpun oleh beberapa awak media, Sabtu (17/12), sedangkan kondisi yang sebenarnya yang di alami sang bayi, petugas kesehatan enggan memberikan keterangan, apakah memang diduga tidak tahu dengan Undang-undang, atau memang tidak mengerti untuk mendiagnosa sang bayi.

Pono, Jurnalis dari salah satu media televisi menuturkan, betapa kekecewaanya terhadap petugas kesehatan di Puskesmas Tanjungbatu, Karimun Kepulauan Riau. Ia mengaku sudah selama 4 jam untuk menununggu Dokter jaga yang bernama Dr.Eci untuk mendapatkan informasi kondisi kesehatan terhadap bayi yang ditemukan itu.Ke-Halaman_selanjutnya,.