Kundur News – Denpasar – Pemerintah Thailand menjajaki kemungkinan kerjasama bidang pertanian dan pariwisata dengan pemerintah provinsi Bali. Keberhasilan Bali menarik minat negara se-kawasan Thailand untuk melakukan kerjasama di beberapa bidang seperti pertanian, pariwisata dan perdagangan. Hal ini terungkap dalam pertemuan Duta Besar Thailand untuk Indonesia HE. Pitchayaphant Charnbhumidol dengan Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra I Dewa Putu Eka Wijaya Wardana di Kantor Gubernur Bali, Senin (9/4).
Dalam pertemuan tersebut Dubes Charnbumidol yang didampingi beberapa pejabat tinggi di bidang pertanian dari Thailand yang baru saja melaksanakan pameran produk pertanian organik di Bali selama tiga hari. Pameran tersebut menurutnya mendapat respon baik sehingga pihaknya berniat membuat yang lebih besar tahun depan.
Charnbumidol menyampaikan ada beberapa kesamaan antara Thailand dan Bali, terutama kesamaan dalam kemajuan di sektor pariwisata dan pertanian. Charnbumidol berharap potensi ini bisa ditingkatkan untuk keuntungan kedua belah pihak melalui kerjasama seperti sister province dan pertukaran informasi pariwisata. Selain itu, Thailand memiliki proyek-proyek pertanian yang sudah berhasil mengembangkan produk-produk yang diekspor ke manca negara. “Kami mengundang Gubernur dan jajaran untuk melihat langsung pertanian yang kami kembangkan disana,”kata Charnbumidol.
Charnbumidol juga memuji pertanian terasering di Bali yang sudah menjadi warisan budaya dunia. Thailand juga sudah mengembangkan teater hiburan berbasis budaya yang berhasil menarik wisatawan, hal ini bisa saja dibuat di Bali dengan menggunakan budaya lokal Bali. Pihaknya juga berharap bisa meningkatkan kerjasama perdagangan dengan Bali.
Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra I Dewa Putu Eka Wijaya Wardana menyambut baik tawaran kerjasama dari pemerintah Thailand dan memberi apresiasi atas dipilihnya Bali sebagai tempat pelaksanaan pameran produk pertanian Thailand. Apalagi memang ada kesamaan antara Bali dan Thailand dalam hal pengembangan pariwisata yang berbasis budaya, namun secara khusus pembangunan Bali berbasis pada kearifan lokal Tri Hita Karana, yakni hubungan harmonis antara manusia dengan alam, manusia dengan manusia dan manusia dengan Sang Pencipta.
Pada bidang pertanian Pemprov Bali sudah mengembangkan pertanian organik melalui pembentukan kelompok-kelompok Simantri. “Kami berniat dalam waktu sepuluh tahun Bali menjadi pulau organik,”kata Dewa Putu Eka. Di bidang budaya, Dewa Eka berharap Thailand bisa menyaksikan festival seni yang dilaksanakan setiap tahun oleh Pemprov Bali, bahkan bergabung sebagai salah satu penampil.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bali Ni Wayan Kusumawathi menyampaikan dalam lima tahun terakhir ekspor Bali ke Thailand meningkat 40 persen meski menurun pada tahun 2017 ini. Diharapkan hubungan dagang ini bisa kembali ditingkatkan ke depannya.
Sementara Kepala Biro Pemerintahan Setda Provinsi Bali Jayadi Jaya mengatakan hubungan kerjasama yang terlembaga antar pemerintah seperti sister province tentunya akan memberi efek positif terhadap kedua daerah, dalam hal ini khususnya di bidang pariwisata dan pertanian.*