TEMBILAHAN – Tokoh masyarakat Sungai Luar Kecamatan Batang Tuaka turut menyesalkan oknum yang memberi gelar dan sertifikat plagiasi yang tidak berdasar.

Pimpinan Pondok pesantren Miftahul Huda Sungai Luar, Ustadz H Ahmad Dasuki, mengkritik keras oknum yang mengkaitkan dengan penghargaan yang sudah banyak di terima Bupati saat ini.

“Ini statemen menuduh seakan – akan lembaga pemberi penghargaan sebelumnya ini penuh tidak benar penuh rekayasa, kan ini satu fikiran yang menyesatkan, bikin gaduh,” ungkap ustaz dasuki kepada awak media usai memberikan ceramah di Masjid Ta’lim Miftahul Huda Sungai Luar, Rabu (20/6/2023).

Menurutnya, seyogyanya permasalah logo milad Inhil yang mirip dengan logo Muhammadiyah selesai di tingkatan panitia, sehingga harus Keluar sertifikat mengatakan Bupati plagiat.

“Hemat saya sangat tidak baik, Kami yakin bupati sendiri tentunya juga tidak menginginkan hal ini terjadi,” tuturnya.

Ahmad Dasuki menambahkan, apalagi beliau juga orang yang sangat dikenal dengan ketokohan, dari sisi keagamaan juga sangat mendukung organisasi keagamaan, organisasi kepemudaan dan organisasi lainnya yang ada di kabupaten Inhil.

Oleh karena itu, selaku pengurus forum Komunikasi Ulama dan Umara’ mengajak untuk saling bergandeng tangan, saling rangkul dan selalu mengutamakan rasa damai dan kenyamanan, agar nantinya tidak menjadikan isu yang tidak baik terhadap pimpinan.

“Tentu demi kerukunan antar umat dan masyarakat di kabupaten Inhil. Kepada ummat terutama para aktivis Generasi Muda Islam serta keluarga besar Pondok pesantren Mintahul Huda agar tidak melontarkan statement yang membuat rusuh dan gaduh sehingga berdampak tidak baik dan merugikan orang lain,” pungkasnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

Previous articleDirikan Rumah Sahabat Hati, Ahmad Fuad: Itu Untuk Penyerap Masukkan dan Keluhan dari Masyarakat 
Next articleDidampingi ketua TP PKK Inhil, Bupati HM Wardan Kunjungi dan Serahkan Bantuan Korban Kebakaran di Desa Sungai Lokan