Sawang – Setelah menuai amarah sejumlah masyarakat Mukalimus, Kundur Barat, Kabupaten Karimun, Kapal Isap Produksi (KIP) Timah, Jihan Nabila, akhirnya beredar dari perairan laut Sawang.
Kapal perusak ekosistem laut itu sudah meninggalkan lokasi sekira pukul 13:00 Wib, Jumat, (15/10/21).
Info yang diperoleh, sebelum kapal isap timah itu beredar, pihak Kelurahan Sawang Kota menggelar rapat, di kantor Kelurahan. Namun tidak dapat diketahui hasil dari rapat tersebut. Lurah Sawang Kota, Eko, tidak dapat dikonfirmasi terkait permasalahan tersebut. Selain diduga jarang masuk kantor, Eko juga jarang menjawab telpon wartawan.
“Lurah jarang masuk, bagus pindah ajalah,” ujar salah satu warga, dari puluhan warga yang mendatangi kantor Lurah Sawang Kota, Kamis (14/10/21).
Pada pemberitaan sebelumnya KIP Jihan Nabila memasuki perairan sawang pada, Rabu (13/10/2021). Masyarakat pun tak terima khususnya para nelayan, kemudian mengadukan halnya ke pihak Kelurahan. Lurah tak masuk kantor, akhirnya puluhan masyarakat kembali ke kantor Kecamatan Kuba.
“Kami sangat bersyukur kapal isap Timah sudah tak ada lagi di laut kami. Kalau sempat mereka produksi, kami mau kerja apa, mau makan apa,” ujar salahsatu nelayan, Robin Zulkarnain.
Diketahui, ada puluhan kapal jaring kurau dan ratusan nelayan yang bergantungan hidup di perairan Sawang. Uang kompensasi yang diberikan pihak perusahaan tidak sebanding dengan kerugian yang akan mereka alami. Itulah sebabnya masyarakat khususnya para nelayan Mukalimus bersikeras pihak perusahaan untuk tidak memproduksi timah dilaut mereka.*