Tuan-Rumah-Pertemuan-Penataan-Pesisir-dan-Laut

Kundur News – Denpasar – Bali terpilih menjadi lokasi penyelenggaraan pertemuan The Fourth Intergovernmental Review Meeting (IGR-4) dan Third Gobal Land-Ocean Connections Conference (GLOC-3). Menurut rencana pertemuan tingkat internasional tersebut akan digelar pada tanggal 23-27 Oktober 2017 mendatang. Kepastian tersebut disampaikan Direktur Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Pesisir dan Laut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Heru Waluyo Koesworo saat beraudiensi dengan Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta, di Kantor Gubernur Bali, Renon-Denpasar, Kamis (18/5).

Menurut Koesworo, pertemuan yang rencananya digelar di Nusa Dua Bali dan berlangsung selama 5 hari tersebut akan dihadiri oleh 500 orang yang terdiri dari beberapa delegasi dari luar maupun dalam negeri.

Hal yang dibahas dalam pertemuan tersebut diantaranya indek kebersihan lingkungan didunia, pemanfaatan wasted water, serta pemanfaatan detergen sebagai salah satu penyebab pencemaran air sungai. Pertemuan diharapkan dapat menghasilkan program aksi, bukan hanya sekedar pembahasan semata. Demi kelancaran kegiatan, Koesworo sangat berharap dukungan dari Pemerintah daerah. Untuk itu, jajaran Pemprov Bali pun menurutnya akan dilibatkan dalam susunan kepanitiaan.

Menanggapi hal tersebut Wagub Sudikerta menyampaikan kesiapannya untuk mendukung dan menyediakan fasilitas yang dibutuhkan guna memperlancar kegiatan tersebut. Apalagi pertemuan tersebut tentunya memberi efek positif bagi Bali. “Kami ucapkan terima kasih karena Bali kembali dipercaya sebagai tempat diselenggarakannya kegiatan ini, yang tentunya menjadi peluang pertumbuhan ekonomi dan pariwisata Bali,” ujar Sudikerta.

Menurut Sudikerta, pertemuan yang akan membahas upaya pemulihan, pemeliharaan, pengawasan dan perlindungan ekosistem pesisir dan laut, sebagai upaya pengelolaan pesisir terpadu sangat dibutuhkan saat ini. Apalagi bagi Bali yang selama ini sangat tergantung dengan sektor pariwisata.

“Sumber daya alam pesisir dan laut Bali seperti terumbu karang, hutan mangrove dan lain-lain mempunyai potensi yang sangat besar untuk mendorong pembangunan pariwisata kita kedepan, untuk itu perlu dijaga, dan melalui kegiatan pertemuan tersebut semoga ada solusi bagi penanggulangan pencemaran maupun pengelolaan sumber daya alam kita,” tegas Sudikerta.*

Previous articlePengelolaan Sampah di TPA Sarbagika Diserahkan
Next articleFestival Padang Melang di Kepulauan Anambas