Kundur News – Tanjungbatu – Baru saja beberapa bulan gedung baru Puskesmas Tanjungbatu Karimun Kepri di fungsikan, sayangnya gedung baru tapi masih belum membawa system serta inovasi manageman yang baru. System yang lama terkadang masih terbawa dan tetap saja terdengar khususnya pada pelayanan kesehatan.
Keluhan disana sini pada layanan di Puskesmas Tanjungabatu tetap saja terdengar apalagi bagi mereka pengguna SKTM, Jamkesmas, Jamkesda dan sejenisnya hingga BPJS.
Keluhan biasanya berupa kamar inap pasien yang selalu tidak ready, perawat jaga yang tidak ada ketika dini hari, sampai dengan ketusnya bahasa perawat ketika melayani pesakit yang membuat pasien dan keluarganya menjadi bertambah sakit.
Pada Rabu, 15 Maret 2017, keluarga dari pasien ibu usia lanjut, sebut saja Mak Anjang, setelah satu hari di rawat inapkan di kelas III Puskemas Tanjungbatu, oleh Dokter, pasien asal Tanjung batu itu harus segera dirujuk ke RSUD Karimun, mengingat kondisi pasien yang semakin menurun. Mengikuti saran Dokter, pihak keluarga sepakat untuk merujuk Ibundanya ke Tanjungbalai Karimun.
Pier, warga Tanjungsari menceritakan, sekira pukul 13:30 WIB dan pihak keluarga menyatakan siap untuk berangkat ke RSUD Karimun, terdengar omelan-omelan yang tak jelas yang disampaikan salah satu perawat, perawat itu adalah petugas yang akan menggiring pasien Ibundanya ke RSUD.
Selang beberapa saat, oknum perawat itu lalu mendekat ke pihak keluarga dan tiba-tiba saja menyebutkan, “Kalau kapalnya di carter kami mau antar !, tapi kalau pasien tak mau carter kami tak mau antar !” ketus oknum perawat Puskesmas Tanjungbatu dengan sinis sambil membantingkan map yang penuh berkas-berkas ke meja. Ujar Pier mencontohkannya.
Hal tersebut sontak saja membuat keluarga pasien menjadi kaget keheranan, setelah hampir setengah jam menunggu kesigapan petugas perawat untuk membawa pasien, tiba-tiba saja terdengar ucapan perawat yang melontarkan bahasa yang dirinya keberatan sebagai seorang perawat.Kehalaman_Selanjutnya