“Kalau perawat itu keberatan, jangan seperti itu caranya ke kami, yang lain kan ada, itu internal kalian”.
“Padahal jika dia keberatan untuk mengantar, kan bisa-bisa saja dialihkan kepada petugas yang lain, permasalahan di internalnya sendiri, masa mereka melampiaskanya ke pasien”. Ujar Pier kesal
“Untung saja pada saat itu ada perawat lain yang berbaik hati yang mau mengantarkan, padahal bukan tugasnya untuk mengantarkannya”, imbuh Pier
Hal tersebut juga disampaikan Makyah, warga Alai keluarga pasien Puskesmas Tanjungbatu yang kebetulan bersamanya. Menurut Makyah kekesalan perawat antar sesama mereka yang sering pasien dijadikan sasaran, jika transportasi kapal laut yang menjadi permasalahan, itu alasan yang dianggapnya mengada-ada.
“kapal dari Selat Belia Kundur tujuan Tanjungbalai Karimun kan setiap hari tiap 30menit sekali, dan itu tidak akan membuat dirinya gagal untuk kembali pulang ke Tanjungbatu, setelah mengantarkan pasien ke RSUD”. Ujar Makyah.
Ia Juga menambahkan, cara oknum perawat itu sama dengan menyandra pasien agar keberatan untuk berangkat, dengan mengharuskan untuk menyewa kapal.
Tidak ada keterangan resmi dari pihak Puskesmas Tanjungbatu terkait keluhan layanan diatas, semoga saja hal ini tidak kembali terjadi, dan pemerintah daerah dapat segera memberi solusi agar pasien Kundur yang kritis tidak lagi dibawa-bawa menggunakan kapal laut menuju RSUD.*
BACA: Puskesmas Niur Permai, Moro. Diresmikan !