Tanjungbatu – Kelangkaan gas elpiji 3Kg yang terjadi sepanjang kurang lebih tiga minggu terakhir ini, di hampir seluruh wilayah pulau Kundur, menjadi pertanyaan serius bagi masyarakat Kundur khususnya kaum ibu-ibu.
Mereka meminta Pemerintah Daerah Kabupaten Karimun untuk segera mengatasi permasalahan tersebut.
“Gas tidak ada, minyak tanah pun di stop, kami mencari keberadaan gas dari Tanjungbatu, Sungai Ungar hingga ke Sawang, semua tidak ada. Sebenarnya pemerintah ini suruh kami masak pakai apa. Kami minta Bupati Karimun H Aunur Rafiq untuk segera mengatasi kelangkaan ini,” ujar salah satu warga Tanjungsari Qauman, pada Jumat (09/11/2019).
Kelangkaan persediaan gas elpiji 3Kg di akhir-akhir tahun ini memang kerap terjadi di wilayah Kundur. Bilamana ada, harganyapun mencapai Rp 28.000 hingga Rp 30.000 per tabung.
Kepala Dinas Perindustrian Dan Perdagangan, UKM dan ESDM, Muhammad Yosli saat dikonfirmasi, mengaku tidak tahu terjadinya kelangkaan gas elpiji 3Kg di wilayah pulau Kundur.
“Kelangkaan gas elpiji 3Kg, kami tidak tahu. Nantilah kami coba cek,” kata Yosli, Sabtu (09/11/2019).
Informasi yang didapat, terhentinya pasok elpiji 3Kg dikarenakan kapal pengangkut tabung-tabung gas tersebut masih menjalani pengedokan atau dilakukan perbaikan, tidak dapat dikatahui secara pasti kapan perbaikan akan selesai.*