Ilustrasi kran air PDAM
Ilustrasi kran air PDAM

Kundur News – Tanjungbatu – Hampir seluruh masyarakat di wilayah Tanjungbatu Kota, khususnya bagi mereka yang bermukim di pinggir laut, mengeluh. Pasalnya air PDAM yang ada diwilayahnya yaitu di Jalan M.Daud, Dewi Sartika dan Kebun Pinang tidak berjalan normal atau sering mati. Sehingga warga harus membeli air untuk kebutuhan, mandi, cuci, dan minum setiap harinya. Meski demikian pembayaran tagihan air PDAM tetap saja di tagih walau air tidak jalan.

warga sangat mengeluhkan sikap pemerintah, kejadian tersebut sudah bertahun tahun seperti tidak ada solusi.
Ketua RT/02 di Dewisartika Dwikora , Junaidi mengatakan keringnya air di pipa PDAM, membuat waga cendrung membeli air lori dengan menggunakan drum.

“Perhari satu keluarga bisa menghabiskan 2,drum Air dengan harga per drum Rp.10,000,-” kata Juneadi,

Menurutnya lagi, “kondisi seperti ini sangat memberatkan masyarakat. Seharusnya pemerintah Daerah ikut merasakanya dengan memberikan bantuan air ke wilayah-wilayah yang sulit air.

Junaidi menambahkan, bahwa pihaknya sering mengajukan permohonan ke pemerintah daerah, namun tidak ada tanggapan. Padahal kondisi seperti ini terjadi sudah bertahun tahun. Seharusnya pemerintah tanggap dan segera berupaya untuk mengatasinya.

Hal serupa juga dikeluhkan oleh Bu Yati. Menurutnya hampir seluruh ibu-lbu yang berada di Dwikora dan Kebun pinang mengeluh akan air kran di rumahnya tidak kunjung hidup. “Air kran saat ini boleh dikatakan tidak pernah hidup. Kalaupun hidup nanti sekitar jam 02 malam, itupun hanya menetes. Lebih besar lagi air kencing”. Ujar Ibu 4 anak ini dengan wajah kesal.

Pihak PDAM Kundur Saat di hubungi melalui selurer tidak mengaktifkan selurernya.
Harapan warga Jln.M.daud Dwikora, Kebun pinang agar pemerintah segera mengupayakan bantuan air bersih di daerahnya khususnya di jln.M.Daud.Jl.dwisartika dan kebun pinang.*

Dfd

Previous article100 Bendera untuk suku Duane
Next articlePrilaku Oknum Guru SDN 014 Kundur Bikin Berang Wali Murid