Kundur News – Denpasar – Orang tua (ortu) di Bali diminta lebih tanggap terhadap ancaman penyalahgunaan narkoba pada anak. Orang tua memiliki peranan yang sangat penting dalam memantau peredaran narkoba di lingkungan keluarga. Demikian harapan yang disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika di Denpasar, Minggu (14/5).
Pastika berharap para orang tua bisa tanggap terhadap perubahan perilaku yang dialami anak-anaknya, sehingga bisa meminimalisir dan mencegah penyalahgunaan narkoba. Orang tua juga harus menjalin komunikasi dengan anak-anak, agar terbina kedekatan dan keharmonisan dalam keluarga, sehingga anak-anak tidak sampai memendam masalah dan menyalurkannya ke perilaku negatif. “Jika perilaku anak-anak sudah mulai berubah, tolong segera tanggap, coba periksa aktivitasnya, periksa kamarnya, mungkin saja ada kejanggalan yang ditemui” ujar Pastika
Setiap orang mengetahui begitu berbahayanya ancaman yang ditebar oleh penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba), namun begitu menggiurkannya bisnis narkoba bagi para pelakunya yang sudah gelap mata dan tidak memikirkan kerugian yang disebabkan. Saat ini kontrol terkuat terhadap penyalahgunaan narkoba adalah dimulai dari diri sendiri, setiap orang harus sadar dan membentengi dirinnya untuk tidak mengkonsumsi narkoba. “Jika berani coba-coba konsumsi narkoba dan hidup kita hancur nantinya, itu berarti salah sendiri, jangan pernah menyalahkan orang lain” tegas Pastika.
Mantan Kepala Badan Narkotika Nasional Pusat periode Tahun 2006-2008 ini pun memaparkan jenis-jenis narkoba yang terdiri dari 2 jenis yakni yang tergolong Depresan yang melemahkan syaraf-syaraf pemakainya dan lama-lama syaraf pun rusak, seperti pemakaian ganja dan heroin, dengan ciri-ciri pemakai yang kebanyakan diem dan malas mandi. Dan jenis lainnya yakni Stimulan yang merangsang pemakainya untuk aktif dan terus bergerak seperti pemakai ekstasi dan sabu-sabu. “Kenali ciri-cirinya, jika ada indikasi cepat tegur, periksakan dan laporkan ke pihak yang berwenang. Satu anggota keluarga jika dibiarkan menggunakan narkoba, maka nantinya seluruh keluarga akan hancur. Para pemakai akan menjual apa pun agar mereka bisa membeli narkoba,” jelas Pastika.
Seorang siswi SMA N 1 Denpasar Melisa Ayu, menyampaikan keprihatinannya terhadap penyebaran narkoba saat ini dikalangan generasi remaja, yang menurutnya bisa menghancurkan masa depan. Ia menyampaikan ajakannya kepada para generasi muda untuk mengisi masa muda dengan kegiatan-kegiatan positif dilingkungan sekolah sehingga bisa mendukung kemajuan daerah.
Seorang siswa SMA N 1 lainnya bernama Dika berharap para orang tua bisa memberikan dukungan (support) kepada anak-anaknya untuk melaksanakan kegiatan diluar jam sekolah, karena menurutnya di luar jam kelas tersebut banyak pengalaman mendidik yang bisa diambil hikmahnya dalam menjalani kehidupan. “Pembelajaran tidak hanya di dalam kelas, banyak kegiatan kami diluar jam kelas. Disanalah kami mendapatkan praktek pembelajaran secara langsung, misal saat kami belajar mencari sponsor untuk kegiatan kami, disana kami belajar berinteraksi” jelas Dika.*